Sabtu, 25 Juli 2009

JUDUL NOVEL/ARTIKEL : KATA Oleh : detius yoman

JUDUL NOVEL/ARTIKEL : KATA

Oleh : detius yoman

Sering dalam berdiskusi, terutama diskusi-diskusi dimilist yahoogroups kita kesulitan untuk bersepakat tentang suatu persoalan yang sesungguhnya mudah. Persoalan-persoalan mudah tersebut sering menjadi persoalan berlarut-larut karena dua hal, pertama karena persoalan teknis, yaitu ketidak mampuan untuk membedakan satu kata dengan kata yang lainnya dan satu pernyataan dengan pernyataan lainnya. Kedua karena persoalan non teknis, yaitu keinginan untuk merpertahankan kecenderungan pribadi, kepentingan kelompok, dan aneka egoisme yang lainnya :)

Sekarang kita lihat hal yang pertama dulu, yaitu persoalan teknis tentang pengetahuan kita terhadap kata-kata. Didalam berlogika kemampuan yang paling rendah yang harus dimiliki untuk meneliti kekeliruan berpikir, silogisme, analogi, generalisasi dan dilema adalah kemampuan untuk membedakan kata perkata. Permasalahan seperti ini sekilas kelihatannya sepele, tapi apakah betul permasalahan seperti ini adalah persoalan yang mudah dan sepele?

Mari kita lihat…

Kita sering ngeyel bersikeras mempersamakan kata tidak gemuk dengan kurus, tidak kaya dengan miskin, tidak terang dengan gelap, tidak pandai dengan bodoh dan sebagainya. Penggunaan kata-kata seperti itu tidaklah benar dan logis, karena kata tidak gemuk bukanlah berarti kurus, kata tidak gemuk untuk seseorang bisa saja berarti orang tersebut adalah orang yang berbadan atletis dan ideal.

Kata ‘tidak kaya’ tidak berarti seseorang itu miskin, tidak kaya bisa juga berarti orang yang mempunyai uang yang cukup, namun tidak sampai berlebihan sehingga dia belum layak disebut sebagai orang yang kaya.

Tidak pandai juga tidak bisa disamakan dengan bodoh, karena orang-orang yang sekolah dan kuliah sampai sarjana sekalipun banyak juga yang disebut sebagai orang yang tidak pandai, tapi juga tidak bisa dikatagorikan sebagai orang yang bodoh.

Dalam ilmu logika, persoalan seperti ini diatur khusus dalam sebuah bahasan, yakni tentang pengetahuan terhadap kata. Dalam masalah ini dikenal tiga istilah teknis, yaitu kata positif, negatif dan privatif.

Kata positif adalah suatu kata yang mempunyai pengertian tentang penegasan ‘adanya’ sesuatu terhadap dirinya sendiri, seperti :

  • Gemuk –à menunjukkan ’adanya’ daging.
  • Kaya –à menunjukkan ’adanya’ harta.
  • Terang –à menunjukkan ‘adanya’ cahaya.
  • Pandai –à menunjukkan ‘adanya’ ilmu.
  • Dan lain-lain

Kata Negatif adalah suatu kata yang yang diawali oleh kata-kata negasi seperti, tidak, non, tak, dan bukan, contohnya seperti :

  • Non Gemuk –> diawali kata ‘Non’
  • Tidak Kaya –> diawali kata ‘ tidak’
  • Tak Terang –> diawali kata ‘tak’
  • Tak Pandai –> diawali kata ‘tak’.
  • Dan lain-lain

Kata Privatif adalah suatu kata yang mempunyai pengertian tentang penegasan ‘tidak adanya’ sesuatu terhadap dirinya sendiri, seperti :

  • Kurus –> menunjukkan ‘ tidak adanya’ daging.
  • Miskin –> menunjukkan ’ tidak adanya’ harta.
  • Gelap –> menunjukkan ‘ tidak adanya’ cahaya.
  • Bodoh –> menunjukkan ’ tidak adanya’ ilmu.
  • Dan lain-lain

Dengan memperhatikan pengertian kata tersebut, maka sekarang makin jelaslah bagi kita bahwa tidak gemuk tidak semakna dengan kurus, tidak kaya tidak semakna dengan miskin, tidak pandai tidak semakna dengan bodoh dan tidak terang tidak sama dengan gelap.

Pertanyaannya, apakah semua kata negatif tidak sama dengan kata privatif?

Tentu saja tidak semua, ada juga beberapa kata negatif yang semakna dengan kata privatif, misalnya tidak lulus yang semakna dengan gagal, tidak hidup semakna dengan mati, tidak pergi semakna dengan ditempat dan lain sebagainya. Sampai disini kita sudah tahu sedikit tentang kemampuan teknis dalam berdiskusi dari sisi logika, berikutnya akan kita bahas kemampuan teknis yang lain, yaitu tentang penggunaan kata universal dan partial.

Bagaimana pendapat anda, apakah perbincangan mengenai penggunaan kata ini ada manfaatnya untuk kita ketahui? Silakan sampaikan pendapat anda dibawah ini :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar