Jumat, 26 Juni 2009

SUARA YOMAN WENDA

ndonesia Mencari Pahlawan-pahlawan Mahasiswa

Mahasiswa, dahulu sekarang dan akan datang

Sejak 1908 fenomena perubahan yang dilakukan oleh mahasiswa telah dimulai, walau saat itu kebebasan menyampaikan pendapat belum dirasakan sebagai unsur dari sistem demokrasi, masih dianggap sebagai upaya untuk menjatuhkan rezim pemerintahan yang kuat oleh penguasa orba. Saat ini mahasiswa memposisikan diri sebagai gerakan moral penyambung aspirasi rakyat. Di mana ada kebijakan pemerintah yang menyengsarakan rakyat, disitulah mahasiswa ada sebagai pembela. Gerakan mahasiswa sewaktu-waktu dapat melakukan perubahan besar ketika situasi saat itu menuntut mahasiswa bergerak. Itulah kenapa pemerintah selalu mempertimbangkan kekuatan mahasiswa dalam menentukan kebijakan.

Di masa yang akan datang, apakah yang akan dilakukan mahasiswa? Apakah gerakan moral yang selama ini dibangun akan luntur. Jawabannya tidak! Posisi mahasiswa akan sama dengan jaman-jaman sebelumnya sampai tidak ada lagi ketidakadilan dan tirani pemerintah di atas bumi Indonesia. Selama arus kezaliman, penindasan, pengusiran masih berdiri tegak maka tubuh mahasiswa pun akan selalu berpijak dengan kuat untuk melawan arus tersebut. Artinya, tidak ada perubahan pola gerakan mahasiswa dari jaman ke jaman. Yang berubah adalah situasi yang dapat membedakan strategi pergerakan mahasiswa. Kapanpun mahasiswa akan memposisikan diri sebagai kaum intelektual yang senantiasa ingin memberikan sesuatu untuk bangsa Indonesia dengan gerakan moral dan intelektual (moral and intelektuality movement), gerakan opini (opinion movement), dan gerakan sosial (social movement).

Karakteristik Mahasiswa

Tentu kita merasa heran mengapa sikap mahasiswa dari dulu sampai saat ini bahkan yang akan datang selalu sama, konsisten. Sebenarnya ada beberapa karakteristik kuat yang melekat pada diri mahasiswa yang selama ini memunculkan sikap kekonsistenannya dalam bergerak. Pertama, keyakinan atau ideologi, inilah dasar mahasiswa bergerak, inilah dasar yang membuat nurani mahasiswa menyala bak api yang berkobar. Karakteristik inilah yang menyebabkan ruh perjuangan mahasiswa. Ideologi mahasiswa adalah perubahan, tentunya perubahan ke arah yang lebih baik. Mahasiswa tidak akan jera dalam perjuangannya sampai perubahan ke arah lebih baik itu tidak perlu dilakukan lagi, karena saat itu semua kebaikan sudah tertanam kuat dalam setiap individu bangsa ini. Kedua, ikhlas, karakteristik ini adalah kekuatan hati terhadap ideologi atau kekuatan iman. Saat karakteristik ini tertanam dalam diri mahasiswa, maka apapun yang dimiliki oleh mahasiswa akan diberikan untuk mewujudkan ideologinya. Ketiga, semangat, diri seorang mahasiswa adalah diri pemuda yang setiap saat perasaannya menggelora. Perasaan itulah yang membakar darah pemuda menjadi merah, sehingga menimbulkan semangat yang menggelora. Keempat, aksi nyata, ini adalah realisasi dari keinginan dan tekad yang membaja yang ada dalam diri mahasiswa. Inilah karakteristik terakhir yang diwaspadai oleh siapapun. Karena karakteristik inilah yang dapat menggerakkan kaki-kaki mahasiswa untuk mengadakan perubahan.

Pahlawan-pahlawan Mahasiswa

Peran dan posisi mahasiswa sangat berpengaruh terhadap perbaikan negara ini. Dengan karakteristik yang khas dan melekat kuat dalam diri mahasiswa, maka banyak langkah yang dilakukan oleh mahasiswa dinilai sebagai langkah seorang pahlawan. Seorang pahlawan adalah orang yang dinilai berjasa terhadap perubahan di negara ini. Waktu, pemikiran, tenaga, bahkan darah dan nyawa rela dipersembahkan untuk kepentingan bangsa. Itulah pengorbanan-pengorbanan yang dilakukan oleh seorang pahlawan. Lalu siapakah pahlawan-pahlawan mahasiswa? Kita mungkin pernah membaca sejarah, seorang Arif Rahman Hakim yang disebut Pahlawan Ampera, dan puluhan-puluhan mahasiswa yang gugur dalam peristiwa reformasi, sehingga mereka disebut Pahlawan Reformasi. Lalu siapa lagi? Apakah seorang pahlawan harus selalu gugur? Kita tentu memahami bahwasanya seroang pahlawan adalah orang yang melakukan hal-hal kecil akan tetapi itu menyumbangkan sebuah kontribusi bagi bangsa ini. Kita lihat mahasiswa yang membina anak-anak jalanan dengan berpeluh keringat, itulah pahlawan. Selain itu ada mahasiswa yang rajin menulis dalam rangka kritik terhadap pemerintah, itulah pahlawan. Mahasiswa yang melakukan penelitian demi peningkatan IPTEK, itu juga pahlawan. Artinya kontribusi sekecil apapun yang kita berikan kepada bangsa ini, walau kontribusi itu tidak tercatat dalam buku-buku sejarah, itu merupakan langkah-langkah seorang pahlawan.

Saat ini bangsa Indonesia berada dalam masa transisi, bangsa ini mencari pahlawan-pahlawan yang siap memberikan kontribusi sekecil apapun kepada bangsa ini. Bangsa ini tidak butuh ucapan, tapi butuh amal-amal nyata para pahlawan. Seorang pahlawan tidak memegang prinsip NACO (No Action, Concept Only). Kepada mahasiswalah bangsa ini berharap, mahasiswalah yang harus menjadi para pahlawan-pahlawan pembawa panji-panji perubahan. Seorang pahlawan pembawa panji perubahan tidak akan puas dengan karya-karya pendahulunya, dia akan terus berkarya sampai darah dalam dirinya tidak mengalir dengan deras lagi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar